Mengapa harus memilih Prabowo Sandi ?

Pada pemilu 2019, pasangan capres dan cawapres Jokowi Widodo (Jokowi) - KH. Ma`ruf Amin akan berhadapan dengan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno dengan catatan apabila kedua pasangat tersebut telah lulus oleh KPU dari seleksi persyaratan sebagai calon tetap pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 yang akan dilaksanakan pada 19 April 2019.

Kali ini penulis akan fokus kepada pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno atau disingkat dengan Prabowo - Sandi dengan akronim PAS atau PADI atau PRASAN. Agar tidak salah paham dan sangka bagi pembaca bahwa penulis bukanlah tim sukses (timses) Prabowo Sandi. Tetapi karena dari hati yang tulus saja bahwa ada keinginan dan pikiran untuk mengangkat topik yang sangat menarik pada hari ini. Mudah-mudahan tulisan ini memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan bagi pembaca dalam menentukan pilihannya pada pilpres 2019.

Menurut sepengetahuan penulis bahwa mengapa calon pemilih mesti mempertimbangkan untuk menjatuhkan pilihannya nanti di pemilu 2019 pada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah ;

  1. Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951; umur 66 tahun) adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam bisnis dan politik. Dan ini modal beliau apabila kelak dipercaya oleh rakyat Indonesia dan ditakdirkan oleh tuhan sebagai Presiden RI 2019 yang akan datang.
  2. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969; umur 49 tahun) adalah pengusaha dan politikus Indonesia. 
Tampak dari keduanya bahwa dari segi usia masih wajar dan pantas. Apalagi sebagai pendamping prabowo yaitu Sandiaga Uno masih muda dan merupakan inspirasi bagi kalangan muda bahwa semestinya diisi hal-hal yang positif dan bermanfaat yang sama-sama diketahui bahwa masa muda identik dengan hura-hura dan sedang mencari jati diri menuju kedewasaan. Terkadang kegiatan-kegiatan yang menjerumus dan merusakpun tidak terelakkan. Seperti penyalahan narkoba dan perzinahan.

Maka dengan hadir dan tampilnya Sandiaga Uno dalam pilpres 2019 diharapkan dapat mengurangi dan menghilangkan stigma negatif yang dialamatkan kalangan muda selama ini. Apalagi kalau beliau diberi amanah oleh rakyat dan ditakdirkan oleh tuhan sebagai wapresnya Prabowo Subianto maka penulis berkeyakinan bahwa semangat dan peran anak muda yang pernah ada (Sumpah Pemuda 1928) peduli dan berbuat untuk bangsa dan negaranya akan terlahir kembali tanpa mengecilkan dan mengenyampingkan peran pemuda-pemuda saat ini di berbagai tempat strategis. Dalam hal ini penulis tidak berlebihan mengatakan demikian bahwa mungkin wakil presiden termuda saat ini adalah Sandiaga Uno.

Dengan demikian, penulis memberikan penilaian dan apresiasi yang tidak berlebihan kepada pasangan ini bahwa kolaborasi keduanya sangat diperhitungkan dan memberikan harapan yang lebih baik untuk masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia dalam jangka panjangnya memberikan stimulus bagi kaum muda yang belakangan ini seperti "tidak begitu peduli" terhadap dunia politik yang dominan bagi paruh baya dan semakin hari dihitamkan bagi sebahagian orang. Padahal tidak demikian. Itu semua terpulang kepada siapa yang menggunakan dan memerankan politik. Ibarat pisau, dasarnya untuk memotong yang dibolehkan, tetapi adanya penyalahgunaan maka pisau tadi dianggap sebagai penyebabnya.

Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa memberikan sumbangan pikiran bagi pembaca tanpa merendahkan pihak lainnya. Selanjutnya pilihan itu ada ditangan anda. Selamat memilih.

Comments