Merayakan HUT RI dengan Upacara Bendera

Dapat dipastikan bahwa orang yang telah, sedang dan pernah bersekolah sudah dapat dipastikan mengikuti Upacara Bendera. Apalagi setiap Hari Kemerdekaan sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) maka sudah dipastikan Upacara Bendera diadakan. Bukan hanya di sekolahan saja, tetapi di setiap instansi pemerintah dan swasta pasti mengadakakannya. Kecuali di rumah penduduk masing-masing. Itupun pasti sekadar menaikkan bendera saja tanpa disertai upacara.

Upacara dalam kamus besar bahasa Indonesia mengandung arti;

  1. tanda-tanda kebesaran (spt payung kerajaan): dayang-dayang mengiringkan raja, masing-masing membawa --; 
  2. peralatan (menurut adat-istiadat); rangkaian tindakan atau perbuatan yg terikat pd aturan tertentu menurut adat atau agama: -- perkawinan dilakukan secara sederhana; 
  3. perbuatan atau perayaan yg dilakukan atau diadakan sehubungan dng peristiwa penting (spt pelantikan pejabat, pembukaan gedung baru): -- peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia; -- pelantikan bupati; -- peresmian pabrik pupuk yg baru;
Sedangkan bendera artinya sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga (diikatkan pd ujung tongkat, tiang, dsb) dipergunakan sbg lambang negara, perkumpulan, badan, dsb atau sbg tanda; panji-panji; tunggul: di depan gedung tempat diselenggarakannya konferensi dikibarkan -- negara peserta;hidup di bawah -- negara lain, ki berada dl perlindungan negara lain;

Maka dengan demikian maka upacara bendera dapat dikatakan rangkaian kegiatan dalam rangka penghormatan kepada lambang negara.


Kalau boleh penulis berpikiran, untung saja tidak ada upacara patung pahlawan. Kalau itu terjadi maka selain mendatangkan kesyirikan. Bisa dibayangkan berapa banyak patung pahlawan yang mesti dipasang selama upacara itu berlangsung. 


Diadakannya upacara bendera bermanfaat bagi masyarakat untuk menanamkan kecintaan kepada negaranya. Apalagi apabila dikaitkan dengan momentum hari besar nasional (HBN) seperti Peringatan dan perayaan 17 Agustus atau sering disebut dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) maka nilai tambahnya adalah mengenang kembali bagaimana negara itu dahulunya dijajah kemudian melalui para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan negerinya. Dan diharapkan semangatnya itu terus mengalir kepada generasi berikutnya dengan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan melalui karya dan kerja nyata untuk kepentingan bangsanya.

Dengan demikian, melalui upacara bendera diharapkan jangan hanya sekadar seremonial belaka. Karena hari - hari ini dirasakan nilai nasionalisme dan patriotisme sepertinya semakin memudar. Kondisi ini semestinya tidak boleh terjadi. Mungkin saja ada faktor-faktor "kejenuhan" dibohongi oleh siapa atau "ketidakmengertian" mengambil hikmah atau pelajaran dari kegiatan upacara bendera itu. 

Semoga upacara bendera yang dilaksanakan itu bisa "dibaca" oleh yang mengikutinya. Dan tidak "gagal paham" terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dan diharapkan bagi anak-anak bangsa, terutama terhadap para pemegang amanah.

DIRGAHAYU RI-KU. MAKMURLAH NEGERI-KU. MERDEKA !!

Comments