Hastag #2019gantipresiden dan #2019tetappresiden terus saja bergulir menuju pilpres 2019. Namun pembahasan kali ini bukan tentang pilpres tetapi fokus kepada perlombaan yang selalu diadakan pada momen perayaan HUT RI 17 Agustus setiap tahunnya, yaitu "Panjat Pinang".
Seperti diketahui bahwa perlombaan panjat pinang merupakan bagian dari kegiatan yang selalu dinanti dan diminati pada acara 17 agustus. Ada yang bilang bahwa kegiatan tersebut sudah lama dan turun temurun. Bahkan dari berbagai sumber mengatakan bahwa panjat pinang ini sudah ada jauh sebelumnya sejak kemerdekaan RI tahun 1945. Dan dikatakan panjat pinang adalah warisan Belanda.
Dan ada juga yang mengatakan bahwa kegiatan itu memang benar setelah kemerdekaan dan bukan warisan Belanda.
Terlepas dari kontroversi tentang sejarah panjang pinang yang sudah dipastikan setiap tahunnya diadakan pada momen perayaan 17 agustus. Dan ada yang bilang No Panjat Pinang No 17an. Luar biasa ya.
Sepanjang pengamatan dan pengalaman penulis bahwa lomba panjat pinang itu menghibur dan menyenangkan. Disitu kelucuan dan kekocakan sering terjadi pada saat sang pengambil hadiah bersusah payah memanjati pundak-pundak anggotanya untuk mencapai hadiah yang sengaja diletakkan di pucuk pinangnya. Biasanya berbentuk bulat yang diambil dari lingkar roda sepeda maupun motor. Sedangkan batang pinangnya dilumur dengan oli agar licin sehingga berkepayahan para peserta lomba memanjati dan meraih hadiahnya. Disitulah letak kelucuan yang dirasakan oleh para penonton yang menyaksikan.
Kembali kepada judul bahwa Tahun ini GANTI Panjat Pinang dengan Pinang Panjat. Mengandung pengertian dua hal ;
1. Ganti Perlombaannya
2. Ganti Status bagi yang jomblo (Maaf ya bagi yang merasa.Hhh)
Bagi penulis mengenai Perlombaan Panjat Pinang itu patut dilestarikan. Apakah itu katanya warisan penjajahan atau bukan. Dan ada yang mengatakan bahwa nilai yang terkandung di dalamnya ada negatifnya. Yaitu
1. Dalam prosesnya "Kalau mencapai sesuatu, jangan memijak harga diri orang lain".
2. Tidak terelakkan bahwa kepada terkadang dijadikan sebagai pijakan orang di atasnya.
Sedangkan bagi yang mengatakan ada nilai postifinya adalah;
1. Semangat berjuang meraih dengan bersusah payah
2. Semangat kebersamaan.
3. Menghibur
Dengan demikian, terpulang kepada panitia pelaksananya. Mau digelar atau tidak.
Apapun ceritanya, Acara 17 agustus itu sebetulnya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan kemerdekaan bangsa ini melalui perjuangan para pejuang dan pahlawan dengan segala jiwa dan raga. Selanjutnya bagaimana mengisi dan mempertahankan kemerdekaan itu yang sangat penting agar tetap utuh dalam bingkai berkeadilan dan berkemakmuran.
Dan hendaknya jangan sekadar di"Panjat"i "pinang"nya. Tetapi Di"pinang"lah kemudian di"panjat" maka sah itu bagi yang merasa jomblo.
Akhirnya, Merdekalah negeriku. Indonesia Jayalah. Menikahlah saudaraku. Merdekakan penjajahan dalam dirimu. MERDEKA !!
DIRGAHAYU NKRI ku !
NB : Jangan serius kali membacanya. Hhh
#2018GANTIPANJATPINANG
Seperti diketahui bahwa perlombaan panjat pinang merupakan bagian dari kegiatan yang selalu dinanti dan diminati pada acara 17 agustus. Ada yang bilang bahwa kegiatan tersebut sudah lama dan turun temurun. Bahkan dari berbagai sumber mengatakan bahwa panjat pinang ini sudah ada jauh sebelumnya sejak kemerdekaan RI tahun 1945. Dan dikatakan panjat pinang adalah warisan Belanda.
Dan ada juga yang mengatakan bahwa kegiatan itu memang benar setelah kemerdekaan dan bukan warisan Belanda.
Terlepas dari kontroversi tentang sejarah panjang pinang yang sudah dipastikan setiap tahunnya diadakan pada momen perayaan 17 agustus. Dan ada yang bilang No Panjat Pinang No 17an. Luar biasa ya.
Sepanjang pengamatan dan pengalaman penulis bahwa lomba panjat pinang itu menghibur dan menyenangkan. Disitu kelucuan dan kekocakan sering terjadi pada saat sang pengambil hadiah bersusah payah memanjati pundak-pundak anggotanya untuk mencapai hadiah yang sengaja diletakkan di pucuk pinangnya. Biasanya berbentuk bulat yang diambil dari lingkar roda sepeda maupun motor. Sedangkan batang pinangnya dilumur dengan oli agar licin sehingga berkepayahan para peserta lomba memanjati dan meraih hadiahnya. Disitulah letak kelucuan yang dirasakan oleh para penonton yang menyaksikan.
Kembali kepada judul bahwa Tahun ini GANTI Panjat Pinang dengan Pinang Panjat. Mengandung pengertian dua hal ;
1. Ganti Perlombaannya
2. Ganti Status bagi yang jomblo (Maaf ya bagi yang merasa.Hhh)
Bagi penulis mengenai Perlombaan Panjat Pinang itu patut dilestarikan. Apakah itu katanya warisan penjajahan atau bukan. Dan ada yang mengatakan bahwa nilai yang terkandung di dalamnya ada negatifnya. Yaitu
1. Dalam prosesnya "Kalau mencapai sesuatu, jangan memijak harga diri orang lain".
2. Tidak terelakkan bahwa kepada terkadang dijadikan sebagai pijakan orang di atasnya.
Sedangkan bagi yang mengatakan ada nilai postifinya adalah;
1. Semangat berjuang meraih dengan bersusah payah
2. Semangat kebersamaan.
3. Menghibur
Dengan demikian, terpulang kepada panitia pelaksananya. Mau digelar atau tidak.
Apapun ceritanya, Acara 17 agustus itu sebetulnya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan kemerdekaan bangsa ini melalui perjuangan para pejuang dan pahlawan dengan segala jiwa dan raga. Selanjutnya bagaimana mengisi dan mempertahankan kemerdekaan itu yang sangat penting agar tetap utuh dalam bingkai berkeadilan dan berkemakmuran.
Dan hendaknya jangan sekadar di"Panjat"i "pinang"nya. Tetapi Di"pinang"lah kemudian di"panjat" maka sah itu bagi yang merasa jomblo.
Akhirnya, Merdekalah negeriku. Indonesia Jayalah. Menikahlah saudaraku. Merdekakan penjajahan dalam dirimu. MERDEKA !!
DIRGAHAYU NKRI ku !
NB : Jangan serius kali membacanya. Hhh
#2018GANTIPANJATPINANG
Comments
Post a Comment