Inilah alasan mengapa siswa lebih suka bermain

Hari-hari di sekolah, jika diperhatikan secara seksama dengan tempo sesingkat-singkatnya kebanyakan aktivitas siswa itu bermain daripada belajar. Kondisi ini bukan hanya dialami oleh siswa tingkat TK/PAUD dan SD saja, tetapi bagi siswa SMP/MTs bahkan SMA/MA/SMK pun demikian tidak mau kalah dengan adik-adiknya yang masih "balita" dan baru beranjak usia anak-anak.

Padalah si kakak dan si abang sudah masuk masa puberitas (peralihan dari masa anak-anak) dengan mengalami haid bagi wanita dan mimpi basah bagi pria.

Apa yang sebenarnya terjadi ?! Mengapa bisa demikian ?!

Berdasakan pengalaman penulis ketika menjadi siswa dulu dan dari beberapa keterangan hasil wawancara terhadap siswa yang penulis temui bahwa sebab mereka lebih suka bermain daripada belajar adalah ;

1. Ada masalah di rumah
2. Ikut-ikutan teman
3. Pelajaran dan suasana yang membosankan
4. Kehilangan semangat dan motivasi belajar
5. Tidak punya tanggung jawab
6. Tidak tahu.

Dari kelima hasil wawancara itu yang lebih dominan adalah poin dua. Yaitu ikut-ikutan teman alias tidak punya pendirian.

Mengapa pula bisa begitu ?!

Bisa dipastikan bahwa umumnya orang-orang mengikuti apa yang dilihatnya dan didengarnya. Dan menurutnya sepanjang itu "baik" menurutnya maka diikutinya tanpa mikir dahulu bahwa untuk apa diikuti dan apa negatifnya ?! Nah yang terjadi adalah "pentingkan senang" sehingga tidak sedikit yang terjebak kepada kesalahan dan keburukan.

Semestinya diaktifkan pikiran. Apakah pantas diikuti ?! Siapa yang harus diikuti ?!

Untuk menjawab itukan mesti belajar mencari jawabannya. Sedangkan yang terjadi dominan bermain. Bagaimana mungkin bisa tau jawabannya.

Dengan demikian, semesti siswa itu mengaktifkan pikirannya agara perasaan terimbangi. Karena bermain itu yang aktif adalah perasaan. Senang, gembira, happy dan bla-bla.

Mulai dari kesadaran diri. Kemudian cicil mengurangi bermain. Dan bermain itu tidak bisa hilang selama manusia itu hidup. Hanya saja dikurangi dan diikuti dengan belajar. Imbanglah kata kuncinya.

Kemudian diikat dengan kemauan yang kuat dan ibadah ditingkatkan serta biasakan diri sebagai orang yang bermanfaat.

Semoga bermanfaat.

Silahkan beri komentar. Dan terima kasih.

Comments